Isnin, 8 Februari 2010

Kita Adalah Singa Yang Masih Belum Mengaum

۞ ﺒﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤٰﻦ ﺍﻠﺮﺤﯿﻢ ۞

Pada Lab Patologi Klinik yang lalu, saya berpeluang untuk menyaksikan sperma secara live. Itulah pertama kali dalam hidup saya melihat sperma yang terlalu kecil itu sedang berenang-renang melalui mikroskop. Sungguh tak disangka, malah sungguh ajaib sekali, daripada sperma itu tadi kita telah menjadi manusia seperti sekarang. Manusia yang sempurna dari bentuk fizikal dan mentalnya. Indah dan sebaik-baik ciptaan. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?


Subhanallah.

Kita ini sebenarnya hina kan? Dari setetes air mani hina yang dipancutkan dari organ reproduktif seorang lelaki disebabkan atas rangsangan untuk melakukan persetubuhan dengan sang isteri, lantas air mani yang mengandungi sperma itu tadi memasuki organ reproduktif wanita dan akhirnya, bercantumlah sperma ini dengan ovum. Berlakunya proses persenyawaan di antara sperma dan ovum, yang akhirnya tumbuh secara peringkat demi peringkat, lalu akhirnya menjadi diri kita yang sekarang. Kita hanyalah berasal dari setetes air mani yang hina. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Tapi, Allah memberikan predikat kepada kita bahawa sehina-hina kita ini, namun kita adalah sebaik-baik ciptaan, sebaik-baik kejadian. Malah, kita ummat Muhammad dikatakan sebagai sebaik-baik ummat! Bagaimana tidak, kita adalah umat yang dianugerahkan Al-Quran (kitab yang membenarkan kitab-kitab terdahulu. Rujuk Surah Yunus:37) malah kita juga adalah umat yang menjadi saksi pada umat-umat terdahulu. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Tetapi, kita menjadikan diri kita di belakang. Kita tak pernah mahu maju. Yang tadinya adalah sperma lantas diberikan predikat menjadi sebaik-baik kejadian, bermakna kita sebenarnya punya kuasa. Kuasa untuk menegakkan syariat Allah. Kuasa untuk menegakkan hukum Allah. Kuasa untuk menegakkan ayat-ayat Allah (Al-Quran). Tapi, kita ini bukan sahaja lemah malahan tidak punya keinginan untuk berubah.

Tujuan kita dihidupkan adalah untuk menjalankan amanah yang telah Allah berikan. Bersaksilah bahwa setiap kali di awal permulaan solat selesai takbiratul ihram, kita selalu berjanji untuk menjalankan amanah itu (Doa iftitah). Bermakna, sekiranya kita solat 5 waktu sehari, maka kita telah berjanji 5 kali dalam sehari. Tetapi, di manakah janji-janji itu?

Untuk menegakkan syariat, hukum berdasarkan ayat-ayat Allah (Al-Quran) bukanlah suatu yang mudah. Malah, kalau hanya menegakkan bersendirian, sudah tentu mustahil untuk dilaksana. Kita sekali-kali takkan pernah bisa bergerak dan berjalan sendiri. Lantas bagaimanakah? Dengan team work. Ya! Team work! Bersatu-padu. Seperti kata Wonder Pet yang comel, "Apa yang penting?" "Kerjasama.."

Menyeru kebajikan, menghentikan kebiadaban. Dan kerana inilah dengan tak semena-mena kita dijadikan sebaik-baik ummat, sebaik-baik kejadian. Hanya kerana menyeru manusia kepada kebaikan, mencegah daripada kemungkaran. Saling bekerjasama, maka yang tadinya hanya berasal dari sperma yang hina, kita akhirnya menjadi singa yang sungguh digerun andai mengaum!

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.."
(Al-Maidah: 2)

Saya akan tinggalkan kalian dengan sedikit petikan yang saya gemari dari novel "Ketika Cinta Bertasbih":


"Di mana-mana kita lebih banyak menemukan orang bermental lemah, hidup apa adanya dan tidak terarah. Orang-orang yang tidak tahu potensi terbaik yang diberikan oleh Allah kepadanya. Orang-orang yang rela ditindas dan dijajah oleh kesengsaraan dan kehinaan. Padahal sebenarnya jika mau, pasti bisa hidup merdeka, jaya, berwibawa dan sejahtera.

Tak terhitung berapa jumlah masyarakat Islam ini yang bermental kambing. Meskipun sebenarnya mereka adalah singa! Bangsa ini adalah bangsa besar! Ummat ini adalah ummat yang besar!

Bangsa ini sebenarnya adalah singa dewasa yang sebenarnya memiliki kekuatan yang dahsyat. Bukan bangsa sekawanan kambing. Sekali rasa berdaya itu muncul dalam jiwa anak bangsa ini, maka ia akan menunjukkan pada dunia bahwa ia adalah singa yang tidak boleh diremehkan sedikitpun.

Bangsa ini adalah sebenarnya adalah Sriwijaya yang perkasa menguasai nusantara. Juga sebenarnya adalah Majapahit yang digjaya dan adikuasa. Lebih dari itu bangsa ini, sebenarnya dan ini tidak mungkin disangkal, adalah ummat Islam terbesar di dunia.

Dua ratus juta ummat Islam di Indonesia, maknanya adalah dua ratus juta singa. Penguasa belantara dunia. Itulah yang sebenarnya. Sayangnya, dua ratus juta yang sebenarnya adalah singa justru bermental kambing dan berperilaku selayaknya kambing. Bukan layaknya singa. Lebih memperihatinkan lagi, ada yang sudah menyadari dirinya sesungguhnya singa tapi memilih untuk tetap menjadi kambing. Karena telah terbiasa menjadi kambing maka ia malu menjadi singa! Malu untuk maju dan berprestasi!

Yang lebih memperihatinkan lagi, mereka yang memilih tetap menjadi kambing itu menginginkan yang lain tetap menjadi kambing. Mereka ingin tetap jadi kambing sebab merasa tidak mampu jadi singa dan merasa nyaman jadi kambing. Yang menyedihkan, mereka tidak ingin orang lain jadi singa. Bahkan meeka ingin orang lain jadi kambing yang lebih bodoh!

Marilah kita hayati diri kita sebagai seekor singa. Allah telah memberi predikat kepada kita sebagai ummat terbaik di muka bumi ini. Marilah kita bermental menjadi ummat terbaik. Jangan bermental ummat yang terbelakang.."

Allah berfirman;

"Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah!"
(Ali-Imran:110)

[Kang Azzam, Novel Ketika Cinta Bertasbih]

Kita adalah singa yang masih belum mengaum! Apakah belum tiba masanya kita mengaum untuk menggegarkan dunia ini? Ayuh saudaraku! Kita bangkit!

Wardatul Shaukah
1 September 2009,
FK USU, Medan.

1 ulasan:

||Aku Pemikir|| berkata...

nukilan yang baik..

ye betul memang kita adalah hasil daripada mani yang hina, dan akhirnya Allah angkat kita menjadi sehebat-hebat ciptaannya..

kita sebagai umatnya harus bersyukur denga napa yang Allah berikan..

jangan nak lupa jangan selalu alpa,
kalau lupa ketuk jek kepala..

Ngaumah Ummah!!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...